Sampah Menumpuk lagi

Hmm, capek deh kalau sudah bicara soal sampah yang menumpuk, karena masalahnya tidak pernah selesai. Hampir dua minggu sampah menumpuk di lingkungan perumahan putra kelana jaya bengkong sadai, tidak heran sekalipun lantai rumah dipel dua kali sehari tetap saja lalar berkeliaran masuk ke dalam ramah. Akhirnya perumahan yang didominasi usia subur dan memiliki banyak anak balita menjadi tantangan dan gangguan dengan lalar-lalar yang berterbangan, belum lagi aroma sampah yang menyengat hidung merusak suasana, tidak salah donk kalau kita baca berita dimedia cetak angka atau persentase anak terserang diare, anak terserang demam berdarah khususnya di kota Batam tidak kunjung menurun bahkan cendrung meningkat.

”ya saya orang media lo mbak, sudah sering saya melapor hal ini bagian terkait tapi paling sebentar saja pengangkatan sampah rutin dilakukan setelah itu kembali lagi seperti semula macet cet cet.., Jawaban klasik dari pemerintah adalah keterbatasan armada pengangkatan sampah” ujar bapak rahmat salah satu warga perumahan bengkong sadai.

Hmm… lagi ah, atau hanya menarik nafas dalam-dalam kalau sedang melihat sampah menumpuk depan rumah lagi, ”kadang-kadang saya berfikir nikmatin saja bau sampah yang tak sedap itu, kalau sudah terbiasa aromanya bisa pengganti aroma pewangi (stella) gitu deh” daripada selalu menyalahkan. Tapi…. giliran bayar retribusinya saya juga suka kesal nih, kalau sampah jarang diangkat dan penarikan retribusi diturunin maka beban hidup jadi ringan, jadi para ibu-ibu khususunya mengurangi omelannya.

Oke cerita ini Cuma share saja di blog henny batam, daripada dipendam sendiri lama-kelamaan mengidap penyakit hati trus komplikasi trus bahaya mengancam, begitulah betapa banyaknya masalah yang muncul saat sampah meumpuk lagi. Belum lagi gosip ibu-ibu tentang sampah yang menumpuk merembet ke fitnah untuk para pejabat, bahaya bukan?.

Saya berdoa untuk kita semua semoga bisa mengatasi masalah-masalah yang ada disekitar kita dengan lancar, paling tidak mengurangi tingkat stres.