Hm.... ini adalah aku dan ibuku, oh ya aku terbiasa memanggil ibuku dengan sebutan mamak singkatnya mak......., (mak dan nyak sama saja). Aku dilahirkan oleh mak sudah 32 tahun yang lalu, ciri-ciri aku lihat saja kami mirip alias serupa, hop tapi tak sama.
Mak orangnya penuh semangat, pantang menyerah, tidak kenal lelah itu adalah bagian dalam diri mak kalau lagi berusaha, tak heran aku beri gelar kepada mak adalah super woman. Sifat periang, ramah kepada semua orang, royal, suka membantu orang lain meskipun untuk diri sendiri belum cukup, tidak pendendam dan selalu menghadapi kenyataan hidup apapun itu. Ya banyak hal yang dimiliki mak. Aku bangga sama mak, bahkan aku hampir tidak mampu seperti mak. Belum lagi kehebatan mak berhadapan dengan sembilan karakter anaknya yang berbeda-beda, huh buat zaman sekarang sudah banyak mak lainnya yang angkat tangan. Mak memang hebat, aku salut sama mak. Sampai kapanpun mak tidak akan berubah, jangan berharap mak untuk menjadi orang lain. Mak adalah mak, dalam kehidupannya banyak orang membenci mak tapi sebanyak itu pula orang menyukai mak. Mak mampu bertahan dengan komplik kehidupan yang beragam.
Aku, bicara soal fisik, aku mirip dengan mak. Kulit kami sama-sama putih, tinggi kami sama-sama semekot (semeter kotor), ya aku adalah mak junior. Tapi bicara soal hati aku orangnya pesimis, cepat menyerah, tidak peduli alias kurang pedulian jadi mana mungkin sifat membantu orang lain ada padaku, aku pemarah, aku pendendam, aku tidak sabaran. Ya begitulah yang negatifnya tentang aku. Ingat disetiap orang mempunyai sifat negatif dan positif. Disini aku tidak cerita positif. Yang jelas aku sangat sayang sama mak, tapi aku tidak pernah bisa mengungkapkan kata sayang. Mungkin saja mak berpendapat lain padaku.
Kami berbeda pendapat, aku merasa paling benar, mak apalagi. Mana mungkin aku yang dibesarkan mak, kok malah aku yg menasihati mak begitulah kata-kata terakhir kalau sudah berdebat. Kami saling merindukan dikala jauh, tapi saat dekat bagaikan tommy n jerry, hm.... lucu juga kadang-kadang aku suka tertawa habis merenung.
Ok, itu semua adalah bunga kehidupan mak, mak yang punya anak serupa tapi tak sama. Cerita ini karena kerinduan aku kepada mak, maklumlah aku tinggal jauh dari mak plus juga jauh dari sanak saudara. Dan dengan mengingat cerita ini membuat aku selalu tersenyum dikala melihat anakku yang juga copian dari aku. Aku berharap aku dan anakku bisa se ia sekata serupa dan sama. haha.... "air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga".
0 komentar:
B) :F :$ :J :( O: :K :D :M :S :) :O :P :@ :L :8
Posting Komentar
Silahkan Tinggal Komentar Anda, Jangan Spam ya! Trim,s